Judul : Mahluk
Luar Angkasa
Alur :
Maju
Pemain:
- Jasmine Hanida .S sebagai Narrator
- Putri Islami .B sebagai Fifi
Semut
- Melisa Rahmadana .D sebagai Lisa Belalang
- Khoirunnisa Ghefira. Y sebagai Ike Lebah
- Taskia Aulia. M sebagai Ibu Fifi Semut
Naskah Drama:
Narrator:
Suasana pagi di hutan yang
terletak di lereng gunung itu terasa sangat menyenangkan. Sambil diiringi suara
gemericik air , beberapa hewan terdengar melantunkan nyanyiannya masing-masing,
Irama melodinya terdengar sangat indah, membuat hati damai. Beberapa hewan dewasa sibuk mencari makan dan minum.
Sementara hewan-hewan kecil terlihat sedang siap bermain, seperti Fifi Semut yang sedang diajak bermain oleh Lisa Belalang dan Ike Lebah.
Ibu Fifi Semut (Suara tegas) : Kalau kamar dan meja belajarmu sudah kamu
bereskan , baru kamu boleh pergi main dengan
teman-temanmu.
Fifi Semut
: Sudah bu. Tadi setelah sholat Subuh Fifi langsung bereskan.
Ibu Fifi Semut : Sudah mandi dan makan ?
Fifi Semut (suara memohon) : Sudah juga bu.
Fifi main sama teman-teman ya
bu? Kasihan mereka sudah menunggu
Ibu Fifi Semut : Ya sudah sana main. Tapi jangan jauh-jauh. Juga jangan
terlalu dekat
dengan sungai. Kalau tiba-tiba ada air kiriman
dari Bogor, kamu bisa hanyut.
Fifi Semut
: Baik Bu.
(Ibu Fifi Semut pergi menjauhi
panggung)
(Lisa Belalang, Fifi Semut, Ike Lebah
berkata-kata dengan suara semangat dan gembira)
Lisa
Belalang :
Teman-teman apa yang kira-kira kita ingin mainkan
hari ini ?.
Ike Lebah : Bagaimana kalau kita main bentengan saja
?.
Lisa
Belalang : Jangan ! kemarin kan kita sudah main bentengan.
Ike Lebah :
iya juga ya, apa ya ?
Fifi Semut : Bagaimana kalau kita main petak umpet !.
Ike Lebah dan Lisa Belalang : Setuju...!
Fifi Semut : OK
kalau begitu kita hompimpa...
Lisa Belalang, Fifi Semut dan Ike Lebah : Hompimpa alaium gambreng
Lisa Belalang dan Ike Lebah: Horrre…! Fifi Semut jaga..!
Narrator :
Fifi
Semut segera membalikkan tubuhnya
menghadap ke sebuah pohon yang ada di dekatnya. Ia segera menghitung.
Fifi Semut : 1…,2….,3…..,4……,5 (berkata lambat)
Lisa Belalang : Cepat, cepat sembunyi , nanti kita ketangkap .!
Ike Lebah (dengungan lebah) : zzzzzzzzok…ok…zzzzz….. ok!
Narrator : Akhirnya Ike
Lebah dan Lisa Belalang berhasil menemukan tempat
persembunyian yang aman.
Fifi Semut : 6.., 7…,8…9,….10……sudah belum…? Sudah ya…?
Aku cari
ya…?
(Fifi Semut segera membalikan tubuhnya untuk segera
mencari kedua temanya)
Fifi Semut (Suara teriak) : hoi……! Kalian dimana?
(Suasana
hening, tanpa gerakan dan suara)
Fifi Semut (gerakan memeriksa di bawah
suatu benda) :
Oh
..! Di bawah pohon …………. tidak ada…, dimana ya?
Fifi Semut (gerakan
memeriksa di bawah suatu benda) :
Oh
..! Di
bawah semak…………. tidak ada…, dimana ya?
Fifi Semut (gerakan
memeriksa di bawah suatu benda) :
Oh
..! Di bawah batu…………. tidak ada…, dimana ya?
Fifi Semut (gerakan
memeriksa di bawah suatu benda) :
Oh
..! Di bawah daun…………. tidak ada…, dimana ya?
Fifi Semut : Aduh semuanya tidak ada. Mereka kemana ya. Antenaku
saja tidak
bisa menangkap sinyalnya .
Aduh perutku sudah mulai lapar. Eh…
emak..eh mama…eh salah..… Ike Lebah…, Lisa
Belalang…..di
mana sih kalian.
..keluar dong…
(Fifi
terpeleset karena kakinya tersangkut ranting pohon)
Fifi Semut : Adduuh…..Eeh … apa itu?
Narrrator:
Fifi
Semut heran melihat sebuah benda berkilau di dekat sungai. Benda apa itu?.
Karena penasaran Fifi Semut perlahan-lahan mendekati benda tersebut, Benda itu
berbentuk persegi panjang, warnnya putih bening. Terlihat seekor semut seperti
dirinya berdiri persis di depannya! Adduhh…! Fifi Semut menatap heran semut
itu, tapi anehnya, semut itu balik menatap heran.
Fifi Semut : Siapa kamu? Eh.. Kok malah ikut-ikutan komat-kamit
seperti aku .
Tapi kok suara kamu tidak
terdengar ya? Lagi latihan Lip Sync
ya..??
Narrator: Fifi
Semut mulai kesal, ia mulai marah pada semut itu, Sambil
berkacak pinggang ia berkata:
Fifi Semut (Suara marah) ; Hei..kamu ! Jawab
pertanyaanku ! Berhentilah
meniruku
!..Tidak sopan tau..!
Narrator: Semut
yang berada di depan Fifi Semut ternyata
juga berkacak
pinggang. Bahkan juga
memperlihatkan expresi marah yang sama
seperti dirinya.
Fifi Semut : Hadeuh.. ternyata dia juga marah, Mati aku..!!
kabur aja ah..!
(Fifi
Semut Lompat menjauh)
Ike Lebah & Lisa Belalang : Fifi…
Fifi…. Dimana kamu. Fifiiiii ……….
FIFIIIII..!!!
Lisa Belalang : .Eh itu Fifi.. kok dia malah sembunyi ?
(Fifi
Semut menyembunyikan wajahnya)
Ike Lebah (expresi wajah marah , agak
membentak) :
Fifi
! Gimana sih kamu, bukannya mencari kita malah ikut-ikutan sembunyi..! Saya tadi
menunggu lama di bawah sebatang kayu sampai kesemutan..! Kamu tidur ya !?
Fifi Semut (wajah menoleh, expresi
wajah sedih, tubuh gemetar ketakutan, suara bergetar ) : Aaa..ku tt takut
…………ttt..takut sekali……ttt ttt teman-teman…emm
maaf…!
Lisa Belalang (expresi wajah kaget) :
Fifi
Semut…, kamu kenapa..? Ada
apa.? Kenapa wajah kamu pucat sekali seperti habis melihat pocong.?
Fifi Semut (sambil menangis
tersedu-sedu) :
Huhuhu…aku
takut ..aku minta maaf, …huhuhuuu…..tadi aku sudah berusaha mencari kalian di
mana-mana.., di balik pohon, di balik semak, di dekat aliran sungai, di bawah
daun yang jatuh, dan tempat-tempat yang lain. Huhuhu…mmm… memmangnya kalian
sembunyi di mana..? Huhuhu…
Ike Lebah (expresi perasaan bersalah,
tangan menepuk-nepuk pundak Fifi Semut) :
Sudah
..sudah …cup..cup…tenang Fi…tenang..Tadi kami sembunyi di balik pokok kayu yang
patah karena sudah tua di dekat batu sebelah utara. Karena kami lama menunggu
akhirnya kami memutuskan untuk mencarimu. Maafkanaku karena sudah memarahi
kamu.Tolong ceritakan apa yang terjadi.
Narrator :
Setelah
tangisnya reda dan perasaannya agak tenang, Fifi Semut segera menceritakan
pengalamannya. Mereka bertiga segera
mendatangi tempat benda aneh itu berada. Tempatnya ada di dekat aliran sungai. Mereka
berhenti sekitar 5m jaraknya dari tempat benda itu berada.
Fifi Semut : Itu dia. Kalau kalian berdiri di depannya., kalian
akan melihat
sesosok semut mirip aku.
Ia jahil suka meniru semua
gerakanku. Aku masih takut. Aku menunggu di sini saja.
(Ike
Lebah dan Lisa Belalang berjalan mengendap-ngendap kemudian berdiri di depan benda aneh tersebut)
Lisa Belalang & Ike Lebah (expresi
wajah kaget) :..HAAAHH…!!!
(Lisa
Belalang dan Ike Lebah dengan wajah kaget lari ke tempat Fifi menunggu)
Lisa Belalang : Kamu bilang di sana
ada semut! Tidak ada semut ! Yang ada
justru seekor belalang dan
lebah madu !
Ike Lebah : Iya . Mereka bahkan mirip sekali dengan kami.! Mereka
jahil sekali .!
Fifi Semut : Hei..teman..buat apa aku bohong. Tadi aku betul-betul melihat
seekor semut di sana ! Ayo kita buktikan
bersama!
(Mereka
bertiga berjalan mengendap –ngendap mendekati benda aneh itu lagi kemudian
berdiri persis di depannya)
Fifi Semut, Ike Lebah, Lisa Belalang
(suara sangat keras) : HAAAAHHH..!!
(Bertiga
lari saling menjauhi masing2 juga menjauhi si benda aneh )
(10
detik kemudian bertiga lari saling mendekat kemudian berkumpul jauh dari benda
aneh)
Ike Lebah : ZZZ……sangat aneh
!. Aku belum pernah melihatnya! Siapa
mereka ? Mengapa
mereka mirip sekali dengan kita … zzzz !
Fifi Semut (suara agak keras) : Gawaaaatt
..! Mereka tambah banyak . Tadi
satu , sekarang tiga..!
Lisa Belalang (expresi wajah sok
tahu) :
Jangan-jangan
mereka adalah makhluk luar angkasa yang
hendak menguasai tempat tinggal kita..! Semacam Alien penjajah planet lain gitu
lah.!
Fifi Semut & Ike Lebah (expresi
wajah kaget) : Dari mana kamu tahu ?
Lisa Belalang : Ayahku pernah nenonton film di TV tentang makhluk
luar
angkasa . Katanya , makhluk luar
angkasa di film itu bias
berubah wujud
menyerupai makhluk yang mereka datangi.
Ike Lebah & Fifi Semut (expresi wajah
ketakutan dan sedih) :
Addduhhh…jadi
kita harus bagaimana..??
Lisa Belalang (Suara tegas keras ) :
Kita harus menghentikan mereka !!
(Lisa
Belalang membisikkan sesuatu ke telinga kedua temannya)
Narrator : Sambil mengumpulkan keberanian yang ada mereka
pergi dan kembali lagi dengan masing-masing
membawa sebatang ranting pohon di tangan. Mereka segera mengambil
ancang-ancang untuk mendekati kembali lokasi tempat benda aneh berada.
Lisa Belalang (Siap memberi komando
baris-berbaris, suara tegas dank eras ) : Pegang ranting masing-masing di
dada .. SIAP GERRRAK ! JALAN !! 1 . .2.. 1..2…1..2..(dan seterusnya)
(Setelah
dekat dengan benda aneh tersebut mereka bertiga segera menyentuhnya. Seketika
mereka terpelanting dan jatuh terduduk di tanah. Ketiganya meringis kesakitan.
Fifi Semut jatuh menimpa sang Narrator. Keempat-empatnya jatuh terduduk. sambil
meringis kesakitan)
Narrator
: Adduh…apa ini ! Ada semut besar menimpaku..!
Lisa Belalang (suara keras) : Masyaallah.., mereka ternyata punya kekuatan
dahsyat..!
Ike Lebah (suara keras) : Bagaimana ini., apa yang harus kita lakukan.
Keselamatan
seluruh hutan tempat tinggal kita ini bisa
terancam
! oooh…(nada putus asa)
Fifi Semut : ..Emmmmhh …aku ada akal..! Bagaimana kalau kita
bertanya pada
Ibuku, dia kan seorang guru.
Biasanya seorang guru kan
serba
tahu, mungkin dia tahu
bagaimana cara mengatasi benda dan
makhluk asing yang ada di
dalamnya itu!
Ike Lebah, Lisa Belalang : Okelah kalau begitu..!
Narrator : Mereka bertiga akhirnya pergi ke rumah Fifi Semut
dan menceritakan
pengalaman mereka berkenaan
dengan temuan benda asing di dekat
aliran sungai.
Ibu Fifi Semut (nada marah) : Tuh kan.
Apa ibu bilang, main jangan jauh-jauh
apalagi ke dekat sungai. Jadinya
begini.
Fifi Semut, Lisa Belalang, Ike Lebah (wajah
sedih) : Maaf ..Bu..
Ibu Fifi Semut (Suara semangat, bibir senyum ) :
Apa
kalian bilang ? Kalian bilang, ada
tiga serangga luar angkasa di dekat
aliran sungai ? Wah, kalau memang kata kalian benar, tempat ini bisa terkenal dan masuk TV .!..Ayo, mari kita lihat bersama.
Tapi sebentar, ibu mau dandan dulu ya..
Narrator : Selesai Ibu Fifi Semut berdandan, mereka berempat
berjalan
mendatangi benda aneh
tersebut. Fifi, Lisa maupun Ike
kelihatannya
masih takut-takut. Mereka
berempat akhirnya berdiri di depan benda
aneh tersebut.
Fifi Semut (suara keras) : Adduh semakin aneh. . Sekarang tambah satu. Mirip
lagi
dengan Ibu.!
Ike Lebah (suara keras) : Benar !
Mereka memang makhluk luar angkasa
!!
Ibu Fifi (wajah senyum
menjelaskan) :
Anak-anak
, mereka itu bukan makhluk luar angkasa. Itu adalah bayangan kita semua karena
kita berdiri di depan sebuah cermin. Apa yang kita perbuat di depan cermin ,
akan terpantul sama persis di cermin.
(Ibu
Fifi melakukan beberapa gerakan di depan cermin)
Fifi Semut (wajah senyum) : O..ternyata ini yang disebut cermin. Tadi
bayangan ibu di cermin melakukan hal yang sama
persis seperti apa yang ibu lakukan.
Lisa Belalang (Wajah senyum) : Pantas,
tadi kami tidak bisa menangkap
mereka.
Ike Lebah (Wajah Malu) : Peristiwa ini ternyata sesuai pepatah , Malu
bertanya
sesat
di jalan. Tadi kita mengambil tindakan sendiri
tanpa bertanya lebih dahulu akhirnya hanya memar di
tubuh
yang kita dapat. Seharusnya dari awal
kita
sudah
bertanya pada orang yang lebih pandai dan
berpengalaman dari kita . Oh..betapa konyolnya
kita..!
Lisa Belalang & Fifi Semut (wajah
malu dan kecewa) :
Yahh,
kita tidak jadi masuk TV deh…!
(Akhirnya semua tertawa geli diiringi dengan expresi wajah lega
dan puas )
Akhir Cerita